Google+

Home » » Petani Sekitar Sekitar Ladang Migas Kini Mulai Panen

Petani Sekitar Sekitar Ladang Migas Kini Mulai Panen

Written By Bojonegoro Post on Sabtu, 07 Juni 2014 | 23.51


Bojonegoro Post ~ Petani di sekitar ladang minyak dan gas bumi (migas) Banyu Urip, Blok Cepu di Bojonegoro mulai panen padi. Hasil panen padi pertama pada tahun ini dapat membuat petani bernafas lega, karena hasil dirasakan cukup berhasil sebab tidak terserang hama.

Ini seperti yang dirasakan petani di Desa Bonorejo dan Mojodelik, Kecamatan Gayam. Tanaman padi yang mulai panen ini berada dekat dengan lokasi proyek minyak Banyu Urip, Blok Cepu di Bojonegoro. Sebagian petani mulai menebas tanaman padi yang sudah saatnya panen.

Menurut Sutar, 45 tahun, petani di Desa Bonorejo, tanaman padinya sudah berumur 90 hari dan sudah saatnya dipanen. Tanaman padi seluas seperempat hektare itu menghasilkan gabah sebanyak 14 kuintal. “Hasilnya bagus karena tidak terserang hama wereng atau potong leher,” ujar Sutar sambil menebas batang padi, Kamis 13 Maret 2014.

Meski hasil panen padi petani cukup berhasil, namun harga jual gabah saat ini dirasa kurang menguntungkan. Yakni hanya sekitar Rp3.200 per kilogramnya. Padahal sebelumnya harga jual gabah basah mencapai Rp3.400 per kilogram. “Kalau musim panen kan harga gabah cenderung turun,” ujarnya.

Tidak hanya Sutar, petani lainnya di Desa Bonorejo yakni Asih, 40 tahun, juga sudah memanen padi. Ia mendapatkan hasil gabah sebanyak 14 kuintal dari lahan sawah seluas seperempat hektare. “Hasil panen padi pertama ini cukup bagus,” ujarnya sambil menjemur padi di halaman rumahnya.

Asih menuturkan, gabah hasil panen pertama biasanya memang disimpan untuk kebutuhan sendiri. Namun, gabah hasil panen yang kedua biasanya dijual. “Setelah panen pertama, saya langsung tanam lagi benih padi di sawah,” ujarnya.

Warga di sekitar ladang migas Banyu Urip, Blok Cepu di Bojonegoro dulu sebagian besar memiliki mata pencaharian sebagai petani. Selain mengandalkan hasil pertanian, mereka juga rata-rata beternak sapi dan kambing di sekitar rumahnya. Namun, seiring adanya industri migas yang menyerbu perkampungan ini, masyarakat mulai berubah dan bergeser menjadi pekerja di proyek migas. Lahan pertanian semakin menyempit dan berubah menjadi bangunan proyek migas. Lahan pertanian di Desa Mojodelik yang dikenal sebagai desa penghasil minyak Banyu Urip misalnya kini tinggal sekitar 300 hektare…

Sumber: halobojonegoro.com
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. U-Gmail - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger