Untuk itu guna menjaga kuota BBM subsidi tetap aman, selain melakukan langkah-langkah penghematan dan pengendalian, Pertamina mengajak agar masyarakat beralih gunakan BBM nonsubsidi. Apalagi saat ini tersedia BBM nonsubisidi dalam bentuk kemasan kaleng.
"Kalau beli Pertamax yang kalengan itu dikenakan biaya full, nanti kalau mau isi lagi, isi ulang (refill) kaya air galon aja," ucap Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir di Jakarta, Minggu (29/6/2014).
Ali menambahkan, dengan adanya kemasan dalam bentuk kaleng akan memudahkan masyarakat jika didalam perjalanan mengalami kemacetan dan tidak akan kebingungan lagi membeli BBM.
"Untuk perjalanan jauh juga enak, kita rekomendasi untuk gunakan itu, kan kadang-kadang macet, bensin mau habis, jadi enggak usah beli di eceran yang harganya mahal, ini kan harganya sama aja," paparnya.
Menurut Ali, BBM non subsidi dalam bentuk kaleng ini sudah tersedia dibeberapa titik outlet Pertamina dengan menjual berbagai jenis, seperti Pertamax, Pertamax Plus hingga Pertamina Dex.
"Itu sudah tersedia dengan kapasitas 5 liter dan 10 liter termasuk Pertamina Dex yang gunakan mesin-mesin diesel," jelasnya.
Untuk itu, Ali menghimbau kepada masyarakat agar segera beralih menggunakan BBM non subsidi sehingga tidak lagi memberatkan keuangan negara.
"Mulai lah menggunakan BBM nonsubisidi. Karena Pertamina juga tambah outlet yang jual Pertamax. Dalam mudik juga, kami siapkan dalam bentuk kemasan, tidak ada alasan lagi bilang Pertamax enggak ada, sehingga enggak buat beban lagi negara. Apalagi harga BBM nonsubsidi Pertamina kompetitif, silahkan bandingkan dengan kompetitor kita," tutupnya.
0 komentar:
Posting Komentar